Selasa, 20 Desember 2011

SISTEM PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

SISTEM PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Di dalam konsep dasar perkambangan peserta didik terdapat hakikat perkembangan yang di dalamnya terdapat perkembangan, pertumbuhan, kematangan dan terdapat pula fase – fase perkembangan yang di dalamnya terdapat fase perkembangan yang didasarkan pada ciri biologis, konsep didaktis, psikologis, konsep tugas perkembangan, dan konsep islam. Selain itu terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan yang secara garis besarnya dapat dilihat dari dalam diri individu, luar individu, serta faktor umum dan yang terakhir adalah karakteristik umum perkembangan peserta didik, baik karekteristik anak usia SD, usia SMP, dan usia SMA, yang ke semua konsep dasar ini merupakan suatu sistem.
  Kata kunci: hakikat perkembangan, fase perkembangan, faktor yang mempengaruhi perkembangan, karekteristik perkembangan.

LATAR BELAKANG
            Sepanjang rentang kehidupannya manusia semenjak lahir sampai meninggal selalu mengalami perubahan, baik perubahan bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahan tersebut terus berlangsung karena terjadinya sistem perkembangan yang di dalam sistem ada suatu konsep, konsep ini saling bergantung satu dengan yang lainnya. Bahkan terkadang dikacaukan pengertiannya. Secara sederhana perkembangan sebagai “ long – term change in a person growth, feelings, pattern of thinking, social relationship, and motor skills ( Seifert dan Hoffnung 1994; 8 ).
Sebagai manusia yang memiliki potensi kodrati, peserta didik memungkinkan untuk bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok manusia yang sempurna dan peserta didik adalah subjek yang otonom, memiliki motivasi, hasrat, ambisi, ekspresi, cita – cita, rasa senang, sedih sehingga dia adalah pesona. Setiap manusia mempunyai pasti mempunyai kapasitas jasmani dan rohani dalam menuju kesempurnaan ataupun kematangan. Oleh karena itu dalam menuju kesempurnaan ataupun kematangan baik secara langsung ataupun tidak langsung pasti terjadi suatu sistem perkembangan,yang didalamnya terdapat suatu konsep, tahap dan tugas perkembangan, dan faktor yang mempengaruhinya.



Konsep perkembangan peserta didik.
Istilah perkembangan merupakan sebuah konsep yang cukup kompleks, oleh sebab itu untuk dapat memahami konsep dasar perkembangan di perluakan konsep lain yang terkandung di dalamnya diantaranya: pertumbuhan, perkembangan dan kematangan.
Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis dari hasil proses kematangan fungsi – fungsi jasmani sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Pertumbuhan jasmani pada suatu organisme merupakan system yang dinamis, pertumbuhan jasmani dapat diteliti dengan mengukur berat badan, panjang, ukuran lingkaran ( kepala, pinggang, dada, lengan dan lain – lain ). Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif yang mengacu pada jumlah, besar, serta luas yang bersifat konkret yang biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis. Selain itu pertumbuhan juga hasil dari proses kematangan fungsi – fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran sebagai akibat dari adanya perbanyakan ( Tanthowi, Ahmad  1993;10 ).
Perkembangan merupakan perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus – menerus dan bersifat tetap dari fungsi – fungsi jasmani dan rohani. Perkembangan menghasilkan bentuk – bentuk dan ciri kemampuan baru yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi dan bergeraknya secara berangsur tapi pasti, dan kian hari kian bertambah maju, mulai dari masa pembuahan dan berakhir kematian. Selain itu perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ – organ jasmaniah, sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ fisiologis. Proses perkembangan akan berlangsung sepanjang kehidupan manusia sedang proses pertumbuhan seringkali akan berhenti bila telah mencapai kematangan fisik. Perkembangan menunjuk pada suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulangi kembali ( Monks, F. J. 2001;9 ).
Kematangan merupakan pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara selaras dan pada tahap – tahap tertentu yang menghasilkan suatu “ kematangan” baik kematangan jasmani ataupun kematangan mental. Kematangan mula – mula merupakn suatu hasil dari pada adanya perubahan – perubahan tertentu dan penyesuaian struktur pada diri individu, seperti adanya kematangan jaringan tubuh, saraf, dan kelenjar – kelenjar yang biasa disebut kematangan biologis, kematangan terjadi pula pada aspek – aspek psikis yang meliputi keadaan berpikir, rasa, kemauan dan lain – lain,akan tetapi kematangan psikis perlu latihan – latihan tertentu, misalnya pada saat anak masih berusia tiga tahun dianggap belum bisa untuk menangkap masalah yang bersifat abstrak, oleh karena itu anak pada uia belum bisa di beri pembelajaran tertentu yang sulit. Kematangan sebagai ( 1 ). perkembangan, proses mencapai kemasakan, ( 2 ). Proses perkembangan, yang dianggap berasal dari keturunan, atau merupakan tingkah laku khusus spesies ( Chaplin 2002; 11 ).
Tahap dan tugas perkembangan peserta didik.
          Sejalan dengan perkembangan manusia yang mengikuti pola umum, meskipun terdapat perbedaan yang menyangkut irama dan tempo perkembangan. Secara umum tahapan perkembangan manusia melalui tiga tahap pokok sebagai berikut:
( 1 ). Tahapan perkembangan pada masa konsepsi.
( 2 ). Tahapan perkembangan pra – natal.
( 3 ). Dan tahapan perkembangan post – natal.
Dalam sebagai kupasan, para ahli biasanya lebih menekankan pada perkembangan post – natal saja mengingat bahwa tahapan perkembangan inilah yang tampak nyata teramati. Pada setiap tahapan perkembangan dalam kehidupan manusia senantiasa berlangsung seiring dengan kegiatan belajar, dalam hal ini belajar tidak dalam pengertian skolastik ( sistem logika ) saja tetapi merupakan tugas belajar untuk menguasai kemampuan tertentu pada setiap tahapan perkembangan.
Dan tugas perkembangan yang muncul pada setiap periode perkmbangan merupakan keharusan yang universal yang idealnya berlaku secara otomatis seperti kegiatan belajar keterampila dalam melakukan sesuatu pada fase perkembangan tertentu yang lazim terjadi pada manusia normal, itulah yang disebut tugas perkembangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan adalah kemampuan atau keterampilan yang harus dikuasai atau dimiliki anak pada periode tertentu, adapun tugas perkembangan tersusun atas hal berikut:
( 1 ). Adanya kematangan fisik tertentu pada periode tertentu.
( 2 ). Adanya dorongan cita – cita psikologis manusia yang mengalami perkembangan itu sendiri.
( 3 ). Dan adanya tuntutan kultural dari masyarakat sekitar.

Faktor – faktor yang mempengaruhi konsep perkembangan peserta didik.
          Proses pertumbuhan dan perkembangan harus berjalan seiring dan merupakan proses yang tidak berdiri sendiri tetapi di pengaruhi oleh beberapa faktor ( Wardani, Susilo 1995;2 ), sebagai berikut:
( 1 ). Hereditas.
( 2 ). Lingkungan.
( 3 ). Kematangan fisik dan psikis.
( 4 ). Dan aktivitas anak sebagai subjek bebas yang mempunyai otoriter untuk membuat pilihan,      menerima, pilihan, atau menolak, serta memiliki emosi.  
Selain itu hereditas dan lingkungan merupakan dua faktor yang saling berinteraksi sebagai  sumber pengaruh perkembangan anak ( Anastasia 1998; 48 ).
            Akan tetapi masih ada faktor lain yang di lihat secara garis besarnya, yaitu :
1.      Faktor yang  berasal dari dalam individu.
Semenjak dalam kandungan, janin tumbuh menjadi besar dengan sendirinya, dengan kodrat – kodrat yang di kandungnya sendiri. Di antara faktor – faktor di dalam diri sangat berpengaruh terhadap perkembangan individu antara lain ; bakat atau bawaan, sifat keturunan, dorongan atau instink.
2.      Faktor yang berasal dari luar individu.
Perkembangan itu didorong dari dalam, akan tetapi dorongan itu dapat melaju ataupun mmelambat itu terjadi karena faktor – faktor luar yang mempengaruhi perkembangan antara lain ; makanan, iklim, kebudayaan, ekonomi, dan kedudukan anak serta lingkungan keluarga.
3.      Faktor umum.
Faktor umum disini maksudnya unsur – unsur yang dapat di golongkan ke dalam kedua penggolongan tersebut di atas, jika faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan itu merupakan campuran dari kedua unsur tersebut, faktor itu adalah intelegensi, jenis kelamin, kelenjar gondok, kesehatan, ras.
KESIMPULAN
          Meskipun dalam sistem perkembangan peserta didik terdapat pertumbuhan, perkembangan dan kematangan mempunyai perbedaan pengertian namun selalu harus dipahami bahwa semuanya merupakan proses yang saling tergantung dan saling mempengaruhi, misalnya ketika membahas perkembangan kecerdasan anak tak akan dapat lepas dari faktor fisiologis yang menunjang manifestasi kecerdasan itu sendiri. Pertumbuhan, perkembangan dan kematangan manusia mengikuti pola yang bersifat umum tetapi irama dan tempo perkembangan bersifat individual. Dan di dalam sistem perkembangan tersebut tahap dan tugas perkembangannya lebih menekankan pada tahap post – natal karena pada tahap ini yang nampak nyata teramati serta walaupun dalam sistem perkembangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor tapi memang benar karena setiap individu perkembangannya tidak sama.

DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin, H. 2009. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar – Ruzz Media.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hartinah, Sitti. 2010. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama.
Poerwati, Endang dan Nurwidodo. 2000. Perkembangan Peserta Didik. Malang: FKIP – UMM.
Poerwati, Endang dan Nurwidodo. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Malang: FKIP – UMM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar