Selasa, 20 Desember 2011

PKM


USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG PADA PERMAINAN TRADISIONAL KOTA TEGAL TERHADAP ANAK-ANAK

BIDANG KEGIATAN:
PKM-P

Disusun Oleh :
Nama          : SOBIRIN
Nim             : 20101008031103




UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

NILAI-NILAI TERAPI PERMAINAN TRADISIONAL KOTA TEGAL PADA ANAK-ANAK USIA SEKOLAH DASAR (SD)

PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
bermain dan permainan pada anak merupakan sesuatu yang memiliki manfaat yang membut anak ceriaan dan senangan, membuat anak menjadi memiliki Keterampilan baru dalam bentuk perkembangan fisik, motorik kasar dan motorik halus, Sosialisasi (perkembangan sosial), anak menjadi Mengenal aturan, Keberhasilan dalam mengikuti permainan membuat anak semakin percaya diri, Membantu perkembangan berpikir (berhitung dan membaca), antara lain mengenal konsep besar dan kecil, panjang, pendek, dll. Mengenal peran, merangsang imajinasi dan fantasi dan memperluas wawasan dan membantuk Perkembangan emosi dengan mengekspresikan perasaan, membantu mengatasi emosi yang negative dan melatih emosi.
Tetapi permanan yang lebih bermanfaat dan membantu perkembangan jiwa anak adalah permainan tradisional, tetapi sekarang akibat dari perkembangan zaman yang terus berkembang, Kota Tegal sekarang ini mengalami perubahan tidak hanya dari kehidupan masayarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga di bidang permainan tradisional yang dulu popular dimainkan seperti bermain petak umpet, layang-layang, gasing, eglang,engklek, jeglongan, ka,sti, bola bekel dam-daman , barlen, sodor lompat tali, tebak-tebakan dan lain-lain. Semakin berkurangnya lahan untuk bermain di Kota tegal menjadi titik awal minimnya anak-anak untuk memainkan permainan tradisional. Lahan terbuka yang selama ini sebagai ruang publik telah banyak tergusur. Padahal, permainan tradisional ini sama dengan olahraga rekreasi yang membutuhkan lahan luas,. Tapi kalau lahan yang ada sekarang ini sudah terasa sempit, tentunya memainkan permainan tradisional akan terbatas pula. Bagaimana mau melestarikan jika tidak tahu jenis-jenis permainan tradisional dan cara memainkannya. Kenyataan ini menjadi suatu tamparan bagi generasi sekarang yang telah banyak berubah seiring berkembangnya teknologi modern. Jika permainan tradisional tetap terjaga tentunya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi suatu daerah, seperti kecamatan  Bumi jawa, Tegal. Permainan tradisional sudah hampir terpinggirkan dan tergantikan dengan permainan modern. Apa lagi di daerah di kota-kota besar yang  proses perkembanganny  terjadi dengan pesati di berbagai bidang.
Dari hal tersebut dapat di ketehaui bahwa Sebaiknya orang tua/dewasa melakukan upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan kembali mainan dan permainan tradisional karena merekalah yang pernah mengalami fase bermain permainan tradisional. Sebab, permainan-permainan tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa, fisik, dan mental anak. Misalnya mainan-mainan  tradisional yang ada di kota Tegal  seperti :Panggalan (gangsing) terbuat dari batang kayu yang masih kecil, jelgongan terbuat dari bambu, kitiran (baling-baling) terbuat dari kayu dan jedesan (tembak-tembakan) terbuat dari bamboo, mainan ini membuat anak memiliki kreatifitas yang tinggi karena Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan.
Kasti, barlen,  sodor dan bentengan, permainan ini dapat mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal anak karena, permainan ini dilakukan secara berkelompok. Dengan berkelompok anak akan, mengasah emosinya sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain sehinggsa nantinya saat sudah besar sudah terbiasa hidup berkelompok (bermasyarakat) dan menghargai orang lain.
Dam-daman,bola bekel dan tebak-tebakan permainan ini dapat Mengembangkan kecerdasan logika anak, karena permainan ini melatih anak untuk berhitung dan menentukan langkah-langkah yang harus dilewatinya.
2.      Rumusan masalah
1.       Bagaimanaka mainan tradisional kota tegal dapat berPengaruh  dalam perkembangan jiwa anak
2.      Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam permainan tradisional kota tegal

3.      Tujuan
1.      Menganalkam mainan dan permainan tradisional kota tegal.
2.      Untuk mengetahui sejauh mana permainan tradisional dapat meningkatkan daya kreativitas anak dan untuk mengetahui keefektifan dari permainan tradisional yang diberikan.

4.      keluaran yang diharapkan
artikel ilmiah tentang nilai-nilai yang terkandung dalam mainan tradisional kota tegal berharap agar.
a.       permainan tradisional tidak tersisihkan oleh permainan modern
b.      permainan-permainan tradisional kota tegal dapat dikenal oleh kalangan umum
c.       permainan tradisional diminati oleh anak-anak
5. Kegunaan program
a.       melestarikan budaya bangsa
b.      mengenalkan permainan tradisional kota tegal secara umum
c.       manfaat permainan tradisional terhadap perkembangan jiwa anak
d.      nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional
3.      Tinjauan pustaka

A.    Pengaruh dan manfaat dalam perkembangan jiwa anak
1.   Anak menjadi lebih kreatif
       Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan. Selain itu, permainan tradisioanal tidak memiliki aturan secara tertulis. Biasanya, aturan yang berlaku, selain aturan yang sudah umum digunakan, ditambah dengan aturan yang disesuaikan dengan kesepakatan para pemain. Di sini juga terlihat bahwa para pemain dituntut untuk kreatif menciptakan aturan-aturan yang sesuai dengan keadaan mereka.
Seperti pada permainan :
a.       Panggalan (gangsing)
b.      Kitiran (baling-baling)
c.       Jeglongan
d.      Jedesan (tembak-tembakan)
2.   Bisa digunakan sebagai terapi anak
       Saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan sebagai terapi untuk anak-anak yang memerlukannya kondisi tersebut.
3.      Mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal anak
Hampir semua permainan tradisional dilakukan secara berkelompok. Dengan berkelompok anak akan:
1.         Mengasah emosinya sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain,
2.         Nyaman dan terbiasa dalam kelompok.
Beberapa permainan tradisional yang dilakukan secara berkelompok di antaranya :
a.       Kasti
b.      Sodor
c.       Barlen
d.      Bebentengan

4.      Mengembangkan kecerdasan logika anak
Beberapa permainan tradisional melatih anak untuk berhitung dan menentukan
langkah-langkah yang harus dilewatinya, misalnya:
a.       Engklek
b.      Dam-daman
c.       Bola bekel
d.      Tebak-tebakan
e.       Lompat tali
f.       Lenterengan

B.     Nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional
1.      Nilai untuk kesehatan mental yang baik, yaitu: membantu anak untuk mengkomunikasikan perasaannya secara efektif dengan cara yang alami, mengurangi kecemasan, pengendalian diri, pelatihan konsentrasi.
2.      Nilai untuk perkembangan fisik yang baik. Aktivitas fisik meliputi kegiatan untuk berolah raga, meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh, dan mengembangkan ketrampilan dalam pertumbuhan anak
3.      Nilai sosial, anak belajar ketrampilan sosial yang akan berguna untuk bekal dalam kehidupan nyata.
7. Metode pelaksanaan program penelitian kualitatif
a.       Memberikan arahan agar orang tua/dewasa yang pernah mengalami fase bermain permainan tradisional untuk memperkenalkan kepada anak-analnya dan melestarikan kembali permainan tradisional, Sebab, permainan-permainan tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa, fisik, dan mental anak.
b.      Mensosialisasikan permainan tradisional dengan mengajarkan kepada anak melalui memberikan pelajaran tentang mainan tradisiaonal di sekolah, seperti mengusulkan mata pelajara kebudayan daerah.





8.      Jadwal kegiatan  program
Kegiatan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Bulan ke-4
Bulan ke-5
Penyusunan laporan
ü   




Pengumpulan data
ü   
ü   



Terjun kelapangan


ü   


Penyajian data



ü   

Pengesahan laporan




ü   

9. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : sobirin
b. NIM : 201010080311031
c. Fak/Program Studi : FKIP/Bahasa dan sastra Indones
d. Perguruan Tinggi : universitas muhamaddiah malang
e. Waktu untuk kegiatan : ........ jam/minggu

10. Nama dan Biodata Dosen Pendamping
1. Nama Lengkap : …………………………………
2. NIP : …………………….
3. Golongan Pangkat dan : …………………………
3. Jabatan Fungsional : ……………………………..
4. Jabatan Struktural : ………………………………
5. Fakultas/Program Studi : ………………………..
6. Perguruan Tinggi : ………………………………
7. Bidang Keahlian : ……………………………….
8. Waktu untuk kegiatan : ……… jam/minggu
11. Biyaya
1. Bahan habis pakai
2. Peralatan penunjang PKM
3. Perjalanan
4. Lain-lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar